Adiwarman Karim, Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
lpminvest.com- Seminar dengan Keynote Speaker Adiwarman Azwar Karim pakar ekonomi Islam dihadiri oleh peserta kurang lebih 110. Dua narasumber handal juga turut mewarnai seminar ini, yaitu Hendro Wibowo selaku Akademisi dan Praktisi Ekonomi Islam dan Muyassarah Akademisi/Dosen FEBI UIN Walisongo Semarang berlangsung secara virtual di Google Meet. Senin, (22/06/2020)
Rangkaian acara yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang ini bertajuk Menelisik Potensi & Strategi Ekonomi Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa. seminar ini dihadiri sekitar 110 peserta.
Syaifullah, Dekan FEBI UIN Walisongo Semarang menekankan pentingnya kualitas ekonomi masyarakat desa guna peningkatan ekonomi secara modern.
“Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat desa dapat meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang terdapat disekitarnya sehingga menjadikan masyarakat lebih mandiri dan membantu usaha menjadikan perekonomian yang besar dan modern,” ungkapnya.
Menjawab permasalahan sosio-ekonomi masyarakat secara luas dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui peran ekonomi syariah menjadi tujuan utama seminar ini.
“Teman-teman mahasiswa yang hadir dalam forum virtual diharapkan dapat memperoleh suatu gagasan baru dan motivasi untuk turut membumikan ekonomi Islam dilingkup pedesaan masing-masing khususnya untuk mahasiswa kontribusi kita dikampung halaman sangat dinantikan,” ucap Melina selaku ketua HMJ Ekonomi Islam.
Hendro Wibowo menyampaikan perlunya kolaborasi antarsektor mutlak dilakukan dalam upaya memperkuat kerjasama terkait pembangunan desa sehingga mengajak perguruan tinggi untuk turut aktif di dalamnya.
“Dalam pengembangan potensi desa perlunya suatu kerja sama yaitu peranan perguruan tinggi seperti melakukan riset dengan memberi masukan, penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam rangka memperluas sebaran informasi untuk masyarakat desa, e-commerce yaitu dengan membangun platform pemberdayaan masyarakat menuju desa maju dan mandiri , serta bekejasama dengan lembaga keuangan syariah seperti mendukung dalam hal permodalan,” terangnya.
Selain itu, Adiwarman Azwar Karim menyatakan bahwa krisis ekonomi yang terjadi akibat dari dampak covid-19 menyebabkan krisis perbankan, sehingga perekonomian anjlok dari sisi demand dan supply. Oleh karena itu perlunya strategi dalam menyikapinya agar terhindar dari Double Shock.
“Ada puluhan negara yang ekonominya terpuruk, oleh karena itu kita harus menyikapinya dengan keyakinan bahwa dunia berputar dan terus berjalan semua sudah di atur oleh Allah SWT, hadapi dengan kejujuran bahwa kepercayaan bisa diraih, pengusaha harus cerdas seperti menjual produk dari offline ke online, dalam peningkatan penjualan dan karyawan harus seimbang, perlunya inovasi dalam mengganti produk yang sedang dibutuhkan masyarakat, dan terakhir carilah keberkahan,” pesannya dalam kesempatan.
Menurutnya, minimal ada tiga strategi yang dapat diterapkan di tengah pandemic covid untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Pertama, some product and different channel. Kedua, same infrastructure and different product. Ketiga,same product and different infrastructure.
Bahkan Adiwarman juga menyampaikan perlunya menelisik potensi masyarakat desa dengan memperhatikan pola kegiatan mereka.
Dalam Closing Statement, Muyassarah mengucapkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat desa memiliki dua kecenderungan yaitu kecenderungan pimer dan sekunder serta terdapat strategi didalamnya.
“Masuk pada kecenderungan primer yaitu mengalihkan atau membagikan kekuasaan kewenangan kepada masyarakat, contoh dana desa dan kecenderungan sekunder dimana terjadi proses kecenderungan untuk memotivasi individu atau kelompok masyarakat yang ada di dirinya dan di lingkungan masyarakat sehingga adanya strategi yang penting yaitu motivasi, peningkatan kesadaran dan kemampuan serta manajemen diri,” pungkasnya. (Tiwi_[i])