Pembekalan PPL Prodi Ekonomi Islam Via Google Meet
lpminvest.com- Di tengah pandemi covid-19, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan pada 22 juni-21 Agustus 2020. Sedangkan pembekalan PPL Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang berlangsung via daring. Dengan keterbatasan ruang, hanya 100 peserta yang bisa turut andil dalam pembekalan di Google Meet. Rabu, (17/6/2020).
“Semoga kesabaran mahasiswa, menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya selama 2 bulan ke depan. Mohon maaf jika persiapan dari Fakultas kurang maksimal,” tutur Ade Yusuf Mujaddid selaku Ketua Jurusan S1 Ekonomi Islam.
Saifullah Dekan FEBI UIN Walisongo menjelaskan bahwa kakikatnya PPL ini bertujuan untuk membekali dalam dunia praktisi, apakah kompatibel dengan dunia pembelajaran kita selama ini atau tidak.
“Selain tujuan utama yang harus diperhatikan, tiga pesan dari saya yang harus dipegang mahasiswa yaitu pertama, PPL model seperti ini, tugas-tugas yang diberikan harus dilakukan secara professional, kreativitas dan inovatif. Kedua, salah satu tujuan PPL ini yaitu memperoleh pengalaman praktisi jadi dalam menyelesaikan tugas ini harus bisa menemukan sesuatu yang baru dengan suasana yg baru. Ketiga, tetap menjaga kesehatan, jika terpaksa harus berinteraksi dengan pihak lain maka tetap mengikuti protokol kesehatan,” jelasnya.
Adapun alternatif tugas pengganti PPL ada tiga, 1) individu (meliputi telaah data-data sekunder dari perusahaan/lembaga). 2) kelompok maksimal tiga mahasiswa dengan menyusun karya ilmiah (modul, buku, dan panduan kerja). 3) kelompok maksimal tiga mahasiswa dengan melakukan business action (laporan berupa hasil bisnis yang sudah dijalankan selama dua bulan).
“Khusus untuk tugas poin pertama, data-data lima tahun terakhir dari lembaga/perusahaan tidak harus laba rugi, bisa berupa investasi atau hal lainnya. Dimana mahasiswa hanya boleh memperoleh data via online, serta fakultas tidak menyediakan surat untuk kunjungan ke lokasi,” ungkap Nurudin Sekretaris Prodi S1 Ekonomi Islam.
Penyusunan karya ilmiah dan business action harus diperhatikan secara matang guna memperoleh wawasan maksimal.
“Dalam penyusunan karya ilmiah bisa memilih tema-tema kekinian yang menarik dengan minimal 150 halaman. Berbeda dengan business action yang harus menyesuaikan budget dan memanfaatkan digital untuk promosi. Sehingga sasaran pasar lebih luas. Bahkan bisa memanfaatkan market place seperti buka lapak, tokopedia, shopee, dll,” pungkasnya.
Terakhir, Nurudin juga menekankan bahwa pengajuan rencana PPL yaitu 17 Juni-20 Juni 2020. Ari_[i]