Prodi Ekonomi Islam Mengkaji Wisatawan Pulau Dewata; Penyokong Wisata Halal
lpminvest.com – Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang beserta pembimbing Kuliah Kerja Lapangan (KKL) melanjutkan studi lapangan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terletak di Puja Mandala Kabupaten Badung, Bali.
Mayoritas pendapatan daerah didapatkan dari sektor pariwisata, yang menjadi penyokong dalam penerapkan wisata halal.
“Wisata halal di sini diartikan sebagai penyedia sarana halal baik berupa makanan maupun tempat ibadah,” terang Taufik As’adi selaku ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali. Rabu, (4/3/2020)
Namun, seiring bertambahnya pengunjung wisata di Pulau Dewata ini sertifikasi halal bukanlah hal baru yang digemakan masyarakat Bali.
“Banyaknya wisatawan lokal maupun mancanegara yang mayoritas justru muslim ini membuat masyarakat Bali sadar akan perlunya sertifikasi halal,” jelasnya.
Selain mementingkan perlunya jaminan halal, Taufik juga menjelaskan manfaat berwisata.
“Manfaat berwisata yaitu ada lima, pertama tafarrujul ‘abdi (menghilangkan kebudakan) tujuannya yaitu mencari kenyamanan, gembira, bahagia, kedua faktisabul ma’isyah (meningkatkan usaha²) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masy. yang nantinya meningkatkan sedekah, infaq, shadaqah. Ketiga, fal ‘ilmu (harus dapat ilmu). Keempat wa ‘adah (karakter), dan yang kelima su’batul bali ( menjadikan bali sebagai pulau dakwah ),” pungkasnya dalam sambutan di Masjid Agung Ibnu Batutah Bali.
Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) Bali adalah lembaga Pemeriksa Halal yang menaungi perihal halal.
“LPPOM di Bali berdiri pada tahun 2002, kegiatan yang biasa dilakukan yaitu auditing meliputi : audit sertifikasi halal, menyelenggarakan rapat auditor, menyiapkan pelatihan untuk auditor,” jelas Aji Pamungkas selaku direktur LPPOM MUI Bali. Risyal_[i]