Observasi Mahasiswa EI di Industri Kreatif Joger
lpminvest.com– FEBI UIN Walisongo Semarang mengunjungi Wisata Joger Bali di hari ke dua Kuliah Kerja Nyata (KKL) pada pukul 12.00 WITA. Sebanyak 140 mahasiswa menikmati keunikan joger. Selasa, (3/3/2020)
Joger yang telah berdiri sejak 1987 menawarkan keanekaragaman produk seperti sandal, tas, kaos, cinderamata, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa didapat di tempat lain. Joger sendiri diprakasi oleh dua orang bernama Joseph Theodorus Wulianadi dan Mr. Gerhand Seeger.
Tak berhenti tentang cinderamata unik. Joger juga menawarkan produk kearifan lokal yang diminati banyak orang. Arda salah satu peserta Kuliah Kerja Nyata (KKL) mengaku kagum dengan Joger terutama produk produknya.
“Joger tidak hanya menjual atau menyediakan produk yang kekinian, namun juga mengangkat produk lokal yang ada salah satunya cerobong lilin dengan gambar wayang dan batik khas bali , dan masih banyak lagi dikemas dengan sedemikian rupa untuk mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.
Meskipun mengangkat kearifan lokal tas rotan, baju batik khas bali, tapi tidak menghilangkan keunikan Joger dengan kata-kata khas Joger.
“Khas joger dengan kata-kata yang menarik mampu memikat hati konsumen, terutama saya sendiri yang juga takjub melihat berbagi interior khas yang ada di Joger,” tambahnya.
Ririn salah satu wisatawan dari Jogjakarta yang sering berkunjung ke Joger menyampaikan bahwa produk yang dikelurkan Joger memiliki kualitas yang bagus. Tak terkecuali salah satu produk tas dari rotan, batik khas bali memiliki nilai tersendiri disamping sebagai alat kebutuhan sandang juga terdapat kearifan lokal yan masih terjaga didalamnya.
“Saya sudah sepuluh kali lebih berkunjung ke Bali dan pasti berkunjung ke Joger. Saya mengakui walaupun harga yang ditawarkan Joger tinggi tapi kualitas tidak pernah mengecewakan,” terangnya.Aini_[¡]