Pengurus FORNAMESYA SE-INDONESIA RESMI DILANTIK HARI INI
lpminvest.com – Forum Nasional Mahasiswa Ekonomi Syariah (FORNAMESYA) se-Indonesia periode 2019-2021 resmi dilantik pada hari ini oleh Arief Budiman selaku Wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang. Pelantikan tersebut bertempat di Wisma Perdamaian Rumah Rakyat, Jl.Imam Bonjol No.29, Kota Semarang, Jawa Tengah dengan dihadiri oleh 43 delegasi dari 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Kamis, (17/10/2019).
Pengesahan susunan kepengurusan FORNAMESYA didasarkan pada Surat Keputusan Pimpinan Nasional FORNAMESYA se-Indonesia Nomor: 01/KTP/A/VII/2019 tentang Pengesahan Susunan Pengurus Nasional FORNAMESYA se-Indonesia periode 2019-2020.
Kepengurusan periode ini berada di bawah kepemimpinan Muhammad Rafsanjani sebagai presiden nasional dan Nimas Galuh Ramadani sebagai sekretaris jendral. FORNAMESYA membentuk lima divisi di kepengurusan ini, yaitu divisi perencanaan dan kerjasama,divisi akademika dan intelektual, divisi riset dan sosialisasi, divisi PSDA, dan divisi informasi dan publikasi. Selain itu juga dibentuk koordinator wilayah I (Sumatera), koordinator wilayah II (Jawa dan Kalimantan) dan koordinator wilayah III (Sulawesi, Maluku, Bali sampai Papua).
Rafsanjani berharap FORNAMESYA yang merupakan wadah mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah dapat menjadi tempat aspirasi dalam membangun ekonomi syariah.
“Kami berharap kita sebagai keluarga besar Ekonomi Syariah Melalui FORNAMESYA ini nantinya dapat memberikan aspirasi, dan Forum Nasional siap menjadi wadah bagi sahabat-sahabat, rekan-rekan semuanya untuk pengembangan Ekonomi Syariah se-Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Rafsanjani mengajak seluruh elemen saling bekerjasama dan mendukung pengembangan Ekonomi Syariah untuk semakin membumikannya di Indonesia.
Senada dengan Rafsanji, delegasi asal IAIN Curup Bengkulu Nimas Galuh Ramadhani pun berharap nantinya masyarakat umum dapat lebih mengetahui Ekonomi Syariah.
”Yang pertama si yang jelas pasti harus membumikan ekonomi syari’ah karena kalau kita lihat masih banyak masyarakat umum yang belum tahu apa itu ekonomi syari’ah,” ucapnya. (Hanny/Hendrawan_[i]).